Saponifikasi
Reaksi
penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah reaksi trigliserida
dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi
penyabunan dapat ditulis sebagai berikut:
C₃H₅(OOR)₃ + 3NaOH → C₃H₅(OH)₃ + 3NaOOCR
Reaksi
pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan
gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai
jual. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan
memiliki sruktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi
dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil,
melainkan larut dalam bentuk ion. Pada proses saponifikasi trigliserida dengan
suatu alkali, kedua reaktan tidak mudah tercampur. Reaksi saponifikasi dapat
mengkatalis dengan sendirinya pada kondisi tertentu dimana pembentukan produk
sabun mempengaruhi proses emulsikedua reaktan tersebut, menyebabkan
suatupercepatan pada kecepatan reaksi.
II.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
:
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Kaca arloji
5. Beaker glass
6. Batang pengaduk
7. Botol semprot
Bahan :
1. NaOH 6M
2. Etanol
3. Asam salisilat
4. Metil salisilat
5. Asam benzoate
6. HCL 6M
7. Aquades
Cara Kerja
1. Dimasukkan kedalam tabung reaksi 10 tetes metil salisilat dan 5ml NaOH 6M
2. Dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit
3. Diamati apa yang terjadi pada lapisan ester
4. Didinginkan dalam air dingin kemudian diamati baunya
5. Ditambahkan HCL 6M (@1ml setiap penambahan asam)
6. Diuji dengan kertas lakmus, diamati dan ditentukan senyawa yang terbentuk.
Hasil pengamatan
Saponifikasi
PERCOBAAN
|
KETERANGAN
|
10 tetes metil salisilat + 5ml NaOH 6M
|
↓putih
kekuningan
|
dipanaskan
|
↓hilang,
larutan menjadi kuning
|
didinginkan
|
Bau ester
|
+ HCL 6M
|
pH = asam (lakmus biru berubah menjadi merah)
|
Pada percobaan
kali ini tentang saponifikasi, beberapa tetes metil salisilat dengan NaOH 6M,
akibat dari media reaksi yang bersifat basa, maka asam salisilat yang
dihasilkan adalah dalam bentuk garam, endapan putih kekuningan yang endapan
tersebut dapat hilang ketika dipanaskan dan warna larutan berubah menjadi warna
kuning lalu didinginkan menghasilkan bau ester kemudian dilakukan penambahan
HCL 6M yang membuat larutan menjadi asam dengan pengujian menggunakan kertas
lakmus yang berubah warna menjadi warna merah, menandakan bahwa reaksi tersebut
bersifat asam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar