DESTILASI ETANOL
Pendahuluan
Latar belakang
Harga minyak
dunia yang melambung, sudah lama diprediksi. Logikanya, minyak bumi (fossil
fuel) adalah bahan bakar yang tak dapat diperbaharui. Cepat atau lambat,
minyak dunia akan habis. Saat ini, harga minyak memang sedang booming
karena kebutuhan negara-negara industri baru. Kedepan, jika negara-negara di dunia
tak segera mengantisipasi kelangkaan fossil fuel, harga minyak akan naik
tinggi. Tapi sebaliknya, jika negara-negara di dunia menyiapkan antisipasinya
sejak sekarang, niscaya harga minyak tak akan naik lagi, bahkan bisa turun.
Mengapa? Karena dunia nantinya bisa mencari pengganti minyak fosil yang aman,
murah, dan mudah diproduksi oleh siapa pun. Saat ini, industri minyak hanya dipegang
oleh para pemodal besar. Seiring dengan menipisnya cadangan
energi BBM, etanol sudah mulai dilirik oleh beberapa Negara
dunia.
Bahan bakar etanol adalah etanol
(etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan
penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin
sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar
transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar
liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007
ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari
3.7% menjadi 5.4%. Pada tahun 2010,
produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter),
dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5%
dari total produksi dunia. Etanol digunakan secara luas di Brasil dan Amerika Serikat.
Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang
diproduksi di dunia. Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat
saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol sampai 10%, dan
penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara
bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan
bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal
adalah berkisar 25% etanol dan 75% bensin.
Di bulan Desember 2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta kendaraan dan truk ringan bahan
bakar fleksibel dan lebih dari 500 ribu sepeda motor yang dapat menggunakan bahan bakar etanol murni.
Tujuan
Dapat
melakukan proses destilasi etanol menggunakan alat destilasi sederhana yang
dibuat sendiri dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan sehari – hari. Sampai
dihasilkan etanol 95 %.
Waktu
dan tempat pelaksanaan
Senin
30 september 2013 pukul 09.20 WIB di Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) UIN
Jakarta
Dasar
teori
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol
absolut, atau alkohol saja, yaitu sejenis cairan yang mudah menguap,
mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif
dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai
tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH
dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer
konstitusional dari dimetil eter.
Fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi organik
paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi etanol yang
memabukkan juga telah diketahui sejak dulu. Pada zaman modern, etanol yang
ditujukan untuk kegunaan industri dihasilkan dari produk sampingan pengilangan
minyak bumi. Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia
yang berguna untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum,
perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut
yang penting sekaligus sebagai stok bahan dasar untuk sintesis senyawa kimia
lainnya. Aroma etanol yang khas dan sifatnya yang mudah terbakar tanpa asap
dengan lidah api berwarna biru yang kadang-kadang tidak dapat terlihat pada
cahaya biasa.
Sifat-sifat
fisika etanol utamanya dipengaruhi oleh keberadaan gugus hidroksil dan pendeknya rantai karbon etanol. Gugus hidroksil berperan dalam ikatan hidrogen, sehingga membuatnya
cair dan lebih sulit menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa
molekul yang sama. Campuran etanol-air memiliki volume yang lebih kecil
daripada jumlah kedua cairan tersebut secara terpisah. Pencampuran etanol dan
air bersifat eksotermik dengan energi sekitar 777 J/mol
yang dibebaskan pada 298 K. Campuran etanol dan air akan membentuk azeotrop dengan
perbandingkan 96% volume etanol dan 4% volume air pada tekanan normal dan T =
351 K. Komposisi azeotropik ini sangat tergantung pada suhu dan tekanan. Ia
akan menghilang pada temperatur di bawah 303 K. Ikatan hidrogen menyebabkan
etanol murni sangat higroskopis, sehingga ia akan menyerap air
dari udara.
|
Sifat gugus hidroksil yang polar
menyebabkannya etanol dapat larut dalam banyak senyawa ion, utamanya natrium hidroksida, kalium
hidroksida, magnesium
klorida, kalsium klorida,
amonium klorida,
amonium bromida,
dan natrium bromida.[8] Natrium klorida dan kalium klorida
sedikit larut dalam etanol. Oleh karena etanol juga memiliki rantai karbon
nonpolar, ia juga larut dalam senyawa nonpolar, meliput kebanyakan minyak atsiri[13] dan banyak perasa, pewarna, dan obat.
Sifat kimia Etanol Secara umum Etanol termasuk dalam
alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan gugus hidroksil
paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia
yang dijalankan oleh etanol kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya.